Wreck Dive Adventure Tulamben
hampir 70 tahun yang lalu, sebuah kapal perang cargo USS tertatih - tatih menuju pelabuhan Singaraja yang akhirnya tenggelam di perairan Tulamben akibat diserang kapal selam Jepang, kini bangkai kapal tersebut menjadi salah satu spot penyelaman terbaik di Bali.
Diving di Bali serunya emang ga ada abisnya. Awalnya sie
ga ada tuh rencananya mo diving di Bali, mana duid lagi cekak pula..
tapi demi menemani seorang teman yang sedang dilanda badai asmara
(caahh kek lagu dangdut.. joget apa kitah..) jadi deh dengan sangat
terpaksa ngikut dengan perjanjian doi mo bayarin tiket pesawatnya.. yah
lumayan lah mana lagi harpitnas gituh pasti tiket pesawat mahal donk.
Akhirnya setelah tiket pesawat ditangan dengan mencari
tiket murah mengoprek-oprek setiap website airline berangkat lah tiga
pemuda harapan bangsa ini berlibur ke pulau dewata. Cuma dengan modal
baju yang cuma bawa beberapa helai, peta yg dibeli pas mo brangkat, dan
uang receh sisa hasil nguli dikantor. Sampe di Bali, kebiasaan buruk
mulai dilakukan, celingak celinguk macem turis mancenegara yg blom tau
Bali, trus lanjut ke Kuta nyari hotel murah, emang dasar ga ada
planning, baru nyadar klo skrg lg liburan musim panas which is hampir
semua bule2 ke Bali buat ngitemin badan. Jadilah kita tawaf disekitaran
kuta-legian buat nyari hotel murah meriah.
Besoknya gw langsung telpon temen gw Sammy yg juga dive
instructor, dengan harga pertemanan kita pun langsung brangkat ke dive
site di Tulamben. Perjalanan dengan menggunakan mobil ditempuh dalam
waktu kurang lebih 2 jam dari Legian. Dengan melewati jalan arteri timur
Bali perjalanan ditempuh melewati beberapa bukit sebelum sampai ke
Tulamben, pemandangan indah menyambut kita saat hampir tiba di Tulamben,
topografi daerah Tulamben yang gersang dan berbatu memberikan kesan
tersendiri terhadap daerah ini, sangat unik dan berbeda dari
daerah-daerah Bali lainnya yang kebanyakan hijau dan subur.
Sesampainya di Tulamben mata langsung dimanjakan dengan pantai yang
juga berbeda dibandingkan pantai lain di Bali, keunikan ini terlihat
dari bibir pantainya yang bukan pasir melainkan bebatuan sisa dari
lelehan gunung Agung gunung tertinggi di Bali, membuat suara riakan
ombak selalu diiringi oleh retakan bunyi batu yang beradu. Salah satu
yang menjadi keunikan lain dari dive site ini adalah dengan adanya
onggokan bangkai kapal USS Liberty yang digunakan sebagai moda
transportasi pasukan amerika saat perang dunia kedua.
Kapal ini hancur ditorpedo oleh kapal selam Jepang pada
bulan Januari 1942 disekitar selat Lombok saat akan berlayar dari
Australia menuju Philipina. Untuk menyelamatkan barang yang dibawa,
kapal mencoba terus berlayar ke pelabuhan singaraja akan tetapi air yang
terus masuk menyebabkan akhirnya kapal tenggelam didaerah Tulamben.
Ship wreck spot yang hanya berjarak 30 meter dari bibir pantai membuat
dive site ini sangat lah terkenal dibali sehingga tidak memerlukan boat
untuk sampai ke dive spot tersebut, cukup berenang dari bibir pantai.
Sesampainya di hotel Purimadha langsung deh kita berganti
pakaian dan mempersiapkan dive gear. Sedikit mendengarkan instruksi dari
Sammy untuk penyelaman kali ini selanjutnya langsung lanjut nyelem
dilaut. Semua dive gear sudah terpasang dipantai dan kita mulai berenang
disurface untuk mencapai kedalaman yang diinginkan. Awal penyelaman
diarea ini disambut batu koral yang terhampar dengan beberapa ikan kecil
disela-sela batuan tersebut. Setelah itu mulai terdapat pasir dengan
topografi dalam laut berupa slope dan tidak berapa lama mulai terlihat
bangkai kapal yang sudah teronggok selama hampir 70 tahun.
Dikedalaman sekitar 15 meter gw sempet kagum dengan
banyaknya garden eels yang muncul secara malu-malu dan langsung
bersembunyi saat didekati. Untungnya visibility lagi bagus-bagusnya yah
kira2 bisa sampe 20 meter lah jadi pas gw lihat lihat diatas bisa
dilihat kawanan Jack fish yang berputar mengelilingi ship wreck
tersebut. bangkai kapal berada dikedalaman 10 – 28 meter yang terbujur
kaku dan sudah terpecah belah. Dibawah buritan kapal gw menemukan dua
pasang Lyon fish dan beberapa Parrot fish dan Clown fish yang mendekam
di anemone mencari perlindungan.
Penyelaman kami lanjutkan untuk masuk kedalam bangkai kapal. Karena
usianya yang sudah lama maka banyak bagian kapal yang sudah sangat rusak
dan hancur, tetapi hal ini menjadikan dive spot ini menjadi tempat
berkumpulnya ikan dan menjadi media pertumbuhan karang laut. Didalam
bangkai kapal tersebut gw bisa menemukan beberapa kepiting dan mantis
shrimp yang bersembunyi disela-sela lempengan bangkai kapal.
Di belakang buritan kapal ada satu ikan Baracuda yang
katanya penunggu dive spot ini, banyak orang yang nyelam mengambil foto
ikan tersebut, termasuk gw yg ga mo kalah, Cuma gara-gara liat giginya,
jadi serem kalo mo foto deket-deket. Udara ditabung pun mulai menipis,
sebelum ngos-ngosan gara-gara keabisan udara, kita pun langsung ke
safety stop area untuk beradaptasi sebentar dengan tekanan air laut, dan
setelah itu langsung naik kepantai kembali.
Satu hal yg bikin saya agak-agak tercengang disini porter disini
ibu-ibu strong yang bisa ngangkut tabung dua sampe tiga tabung ditambah
alat-alat diving lainnya dalam satu kali angkut. Memang perekonomian
didaerah ini sangat bergantung pada tamasya laut dan hampir semua warga
di daerah ini berpartisipasi mengembangkan wisata laut didaerah ini
menjadi lebih baik, dari hasil pembicaraan gw dengan orang-orang
sekitar, di Tulamben, tepatnya di dive spot ini, udah ga boleh lagi ada
nelayan yang mancing atau menjaring ikan, jadi didaerah ini udah
dijadiin area konservasi.
Seandainya dulu jepang ga perang sama amrik dan kapal
selam jepang ga menorpedo kapal ini dan kapal tersebut tidak tenggelam
ditempat ini, mungkin Tulamben ga seterkenal saat ini. Walaupun perang
merupakan ulah manusia yang merusak bumi tercinta ini, tapi alam punya
cara lain bagaimana mengubah sisa perang menjadi suatu yang bermanfaat
bagi mahluk hidup lain dan juga manusia itu sendiri. Maka sudah
selayaknya kita menjaga alam ini demi kemaslahatan bersama..
Make love not war.. xoxo
keren banged cuuuyyyy toppppp
ReplyDeleteOm bisa berapaan log ama temen om sammy itu,,,bisa dapet contactnya?
ReplyDeleteklo cuma tulamben mah open water jg bisa kok, arusnya cenderung tenang ud kyk kolam aj, contactnya DM ditwitter aj yak, ga enak publish no contact org sembarangan, btw ini sapa yak yg komen?
Delete